Kisah Film Sepak Bola “Bird of Legends”
Hai selamat datang di channel alur cerita film pada episode kali ini Mimin akan membahas movie tentang kisah masa lalu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa film ini berjudul “Bird of Legends” yang rilis pada tahun 2016 lalu film ini disutradarai oleh Japan Michael simbolis dibintangi oleh Kevin di Paula dan Leonardo 5 carvalho. Berlama-lama lagi langsung saja kita masuk ke dalam alur cerita film Bird of legend semangka.
Di Hari yang Cerah
Di suatu hari yang cerah seorang bocah yang bernama Dike sedang menyemir sepatu salah satu pelanggannya tiba-tiba teman-temannya datang mengajak bermain bola. Tentu saja Diko langsung bergabung ada si gendut si kacamata Thiago dan si Rambut panjang Yuri serta adik kandung Digo yang bernama Soka mereka tertawa bersama dan berlarian dari satu rumah ke rumah lainnya karena tidak memiliki bola mereka mengambil baju yang sedang dijemur dan membentuknya menjadi bola. Bola pun melayang mendarat di bahu juri lalu dioper ke Tiago dan naik ke atap rumah warga setelahnya ditendang lagi. Bola itu ditendang Diko sampai mengenai sebuah lampu di kedai anak-anak itu tidak peduli dengan teriakan pemilik kedai yang memarahi mereka. Bagaimanapun caranya yang penting jangan sampai bola itu menyentuh tanah bola. Masih melambung di atas ditendang melewati atap lalu ditendang oleh Thiago saat itu akan menendang bola dia bertabrakan dengan Adiknya bola pun jatuh dan permainan terakhir. Mereka pun tertawa dan dilanjutkan dengan perang Lumpur.
Ayahnya Pernah Menjadi Pemain Bola
Setibanya di rumah Kiko dan Soka terdiam melihat wajah ibunya Dona yang marah karena tubuh mereka yang begitu Kotor ayahnya dondinho yang baru pulang menyadari situasi sedang tidak baik-baik saja Dia pun hanya bisa diam melihatnya Digo berbohong dengan berkata kalau suka tergelincir dan jatuh ke sungai Setelah dia selesai menyemir sepatu namun suka malah berkata jujur kalau Digo bermain sepak bola bersama teman-temannya ibunya pun semakin marah dia menjewer telinga Diko yang berbohong ibunya tidak pernah suka Diko bermain bola menurut Dona bermain bola hanyalah membuang-buang Waktu saja Digo seharusnya sekolah dan menyemir sepatu jangan sampai nasibnya sama dengan ayahnya yang mantan pemain bola lalu kemudian cidera dan akhirnya menjadi tukang bersih-bersih.
Final Piala Dunia Antara Brazil Melawan Uruguay
Pada tanggal 16 Juli 1950 diadakan final Piala Dunia antara Brazil melawan Uruguay warga di seluruh desa berkumpul di sebuah kedai untuk mendengarkan siaran radio mengenai bagaimana caranya pertandingan Diko dan semua warga berharap berhasil bisa menjadi juara Namun semua orang terlihat kecewa saat penyiar radio memberitahu kalau berhasil gagal mencetak gol Diko dan teman-temannya mengintip dari lubang yang ada di atap kedai disampingnya ada Thiago lalu Yuri dan povino. Skor masih satu-satu di menit-menit terakhir Diko sangat kecewa begitu tahu Uruguay kembali mencetak gol. Sekarang skor menjadi 21 untuk Uruguay semua orang pun kecewa semua orang masih berharap berhasil bisa menyamakan kedudukan namun peluit akhir pertandingan akhirnya dibunyikan Brazil kehilangan gelar juara Piala Dunia 1950 dengan penuh kekecewaan semua orang terlihat begitu sedih satu persatu mulai meninggalkan kedai begitu radio dimatikan tapi tidak dengan ayah Diko dodinho terlihat menangis sendirian meratapi kekalahan Brazil.
Keseruan Turnamen Klub Sepak Bola Anak-Anak
Pada suatu hari, Diko dan teman-temannya bertemu dengan legenda sepak bola Waldemar de Brito yang mencari pemain untuk klub Santos. Diko tertarik dan saat anak-anak itu membicarakan tentang idola sepak bola mereka diikuti berteriak dia ingin menjadi Pele, namun Jose mengejek dengan sebutan pele karena salah menyebut nama Pile. Kemudian, teman Jose mengejek Diko dan teman-temannya karena selama ini mereka bermain tidak mengenakan sepatu bola hal itu tentu saja membuat Diko dan teman-temannya malu. Tiko menyarankan kepada teman-temannya untuk memakai sepatu tapi masalahnya mereka tidak memiliki uang untuk membelinya. Popinho melihat di seberang jalan ada orang yang sedang mengangkut kacang dia pun memiliki ide povinho mengajak teman-temannya mencuri kacang-kacang itu. Aksi kejar-kejaran pun terjadi karena mereka ketahuan mencuri, namun akhirnya mereka bisa lolos saat sedang menjual kacang.
Pertandingan Final
Final turnamen pun tiba, tim Hose berhasil mencetak 6 gol sementara Digo dan teman-temannya masih menyesuaikan dengan sepatu mereka. Thiago yang tak memakai kacamata menabrak Diko, keadaan semakin kacau. Tim Hose