Kenapa Marbot Masjid Tidak Kaya? – Ustadz Adi Hidayat

Posted on

Shalat Merubah Kehidupan Seseorang

Assalamualaikum Ustadz Amin Malang, dalam film Anak, kita melihat bahwa shalat bisa merubah kehidupan seseorang. Lantas, Mengapa? Mohon maaf ibu-ibu, ini pertama pertanyaan teman-teman saya. Lantas kenapa seorang mungkin menjadi Marbot autamirul masjid?

Perubahan dalam Islam Bukan Selalu Materi

Lha ghoni Ustaz, Alhamdulillah (Tepuk tangan). Insya Allah ke negara itu tertentu saya pelajari bahasanya jadi saya mau ke Jepang sebenarnya. Bahasa Jepang ya? Saya mau ke Eropa saya pelajari ini. Eee teman kita di kita bertanya, kenapa Marbot Masjid itu enggak kaya?

Sebenarnya, kalau memang Islam itu datang untuk merubah kehidupan seseorang, pertanyaannya yang mau dirubah itu apanya? Karena mindset seseorang berpikir kalau Berubah itu selalu penampilan materi. Padahal, Islam itu datang bukan untuk rumah materi, tapi mempercepat dan memberikan keberkahan pada tujuan berkehidupan. Perhatikan baik-baik ada empat pilihan dalam berkehidupan:

  1. kedudukan
  2. harta
  3. ilmu
  4. tenaga

Kalau anda ingin dengan kedudukan, jangan tanggung. Yang paling tinggi cita-cita diplomat, jadi Menlu. Sekalian cita-cita di birokrasi, jadi presiden. Sekalian jangan tanggung jadi yang paling tinggi. Nanti ada babnya, ada fiqihnya.

Namanya kitabul imarah, namanya kitab 33 di Shahih Muslim. Ada 54 topik-topik, ke-33 nya adalah tentang tata kelola negara. Kalau ingin kaya, jangan tanggung. Raih tingkat ketiga, sekalian tingkat pertama. Itu kaya, kedua kaya banget, ketiga kebangetan kayaknya. Dan semua sahabat dapat level itu. Nanti ada kurikulumnya di Al Bukhari, kitabul buyu, kitab tentang tata kelola Niaga. Tidak pernah ada sahabat Nabi, kemudian tabiin dan generasi setelah itu, yang mengamalkan bisnis dengan metode itu. Tidak pernah mereka berdagang dan kembali modal enggak ada. Mereka selalu kembali untung.

Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan yang pertama tadi, Amr Bin as, Umar Bin Khattab, dan sebagainya. Tiga ilmu ilmu, jangan tanggung. Jadi pakar di bidangnya. Utsman lihat oke yang direnovasi, Amr saya di harta, tapi Ali melihat. Usman sudah ngambil harta. Amat sudah ngambil kedudukan, saya pilih ilmu fashion saya di ilmu. Maka yang diperdalam ngaji Abu Hurairah. Ikut Salman ikut. Jadi kebanggaannya itu bukan ketika kaya, tapi ketika dia punya ilmu yang bertambah dan itu yang dia bawa bekalnya menghadap Allah.

Yang paling menarik, ilmu sudah diambil oleh Ali Bin Abi Thalib, Abu Hurairah harta diambil pasiennya oleh Utsman, kedudukan diambil oleh siapa? Umar Bin Khattab ya, kemudian Amr Bin Ash.

Maka Bilal melihat, dari empat ini tinggal satu tenaga. Maka beliau dedikasikan hidupnya untuk mencari Rida Allah. Yang merubah hidupnya dengan tenaganya, dengan tenaganya maka yang dipakai, azan Allahu akbar, Allahu akbar. Selesai azan, nabi langsung komen, Bilal langsung like, sahabat langsung share, dan kita subscribe sekarang.

Apa komen nabi? Aku dengar suara terompah kaki Bilal di surga. Bila ketika mendengar itu, azan aja udah komen, saya ke surga ngapain lagi. Saya kerja harta seperti Usman secukupnya yang ada yang penting saya jaga meninggal masuk surga itu fiqihnya maka dari sini muncul fiqih Marbot.

Bukan Tempat untuk Mencari Dunia

Jadi kalau anda ingin jadi Marbot untuk mencari dunia, anda salah tempat. Anda harusnya datang ke hijabes. Lihat orang jualan, pelajari itu. Besoknya jualan jilbab. Kalau anda ingin menjadi seorang ilmuwan, salah kalau jadi Marbot. Belajar datangi pengajian, pelajari dengan baik. Saya bu gini-gini juga, saya senang riset, senang belajar. Kalau saya sedang kosong, artinya tidak mengajar, saya ajak keluarga ke toko buku.

Sampai sekarang masih belajar Fisika Bu, kimia saya belajar. Saya masih ngitung Proton elektronik ke mana ini senyawa ini unsur ini apa ya, besi misalnya. Rumus besar e kecil atomnya itu nomornya 26. Ada isotop 5556 5759 yang paling stabil. Itu 1 57 surah 57 ayat 25 sampai 26 surah besi kan gitu.

Saya sampai riset energi potensial. Efek sama dengan m dikalikan enggak, dikalikan dengan H. Kalau potensi kita bagus, jadi kinetik setengah m dikalikan v². Gabungkan efek kemudian dengan Eka menjadi energi mekanik dipakai ke mana saja karena passion saya ini pengetahuan.

Jadi kalau ditanya, saya nyambung. Saya cuman enggak bisa main alat-alat aja, kadang-kadang. Kadang-kadang orang tanya saya, hukum musik. Saya nggak semudah lisan mengatakan halal haram tidak. Saya riset Bu, sampai ke notasinya. Apa jenis musik, apa karakternya dari Syi’ir sampai ke sekarang, sampai ke notasi itu saya pelajari. CDF gaya, Fish this is this is this.

Apakah saya bisa main musik? Tidak. Saya tidak terlalu suka main piano, enggak bisa gitar. Karena gelombang kami di Quran beda. Tapi untuk memberikan hukum, saya riset. Saya tahu, ini lagunya Fulan Fulan Fulan Fulan Fulan. Kita bisa berikan hukum. Kalau kita tahu fashion, kita bisa memilih pertahankan, untuk pulang. Jadikan itu sebagai Istiqomah jalan pulang kita.

Jadi kalau anda pengen sukses, ukurannya duniawi, jangan jadi Marbot. Nanti Kotak infaq hilang semua pilihan. Vicky sanadnya ke Bilal. Saya punya murid-murid yang belajar khusus, tingkatannya 1 sampai S3. Kami berikan beasiswa. Nanti sebentar lagi dibuka untuk yang perempuan itu yang ngajarnya. Semua pakai sanad.

Jadi azan aja ada sanadnya, sampai ke Nabi. Semua hadis pakai sanadnya. Jadi itu jawabannya. Untuk menjadi Marbot, perubahan yang dihadirkan dalam Islam, tinjauannya tidak selalu materi. Maka apa yang dipilih, itu kalau sudah dipilih maka jaga konsisten sampai pulang. Nanti menjaga konsisten itu, babnya 9 lagi, tingkatannya untuk konsisten, konsisten, konsisten.

Mari mengembangkan passion kita!

[Musik]