Penting !! Cara Mencegah KDRT – Ustadz Adi Hidayat

Posted on

Memahami Pentingnya Keseimbangan dalam Ibadah, Keluarga, dan Kehidupan Sosial

Konsep Ibadah Keluarga dan Kehidupan Sosial yang Berimbang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus memastikan bahwa ibadah, keluarga, dan kehidupan sosial memiliki keseimbangan yang baik. Selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, kita juga perlu menciptakan suasana yang nyaman di rumah yang mendekatkan diri kepada Allah.

Ini adalah aspek penting dalam membentuk ketangguhan baik secara pribadi maupun dalam konteks keluarga. Terlibat dalam kehidupan sosial juga penting, namun perlu diingat bahwa hanya Allah-lah yang memiliki pengetahuan pasti tentang kapan terjadinya kiamat.

Tidak Ada yang Dapat Memastikan Waktu Kiamat

Meskipun ada berbagai ramalan tentang kiamat, hanya Allah-lah yang mengetahui waktu pastinya. Dalam Al-Quran, Surah 31 ayat 34 menjelaskan bahwa hanya Allah-lah yang memiliki pengetahuan tentang kiamat. Meskipun ada ramalan bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal 9 bulan 9 tahun 99, ini hanya spekulasi belaka.

Beberapa ramalan telah terbukti salah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri menghadapi kiamat dengan amal perbuatan yang terbaik dan tidak meremehkannya karena keyakinan akan terjadinya kiamat adalah bagian dari rukun iman yang kelima.

Mencegah Kekerasan dalam Rumah Tangga

Salah satu isu yang sering menjadi perbincangan adalah kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini sangat menyedihkan dan mengganggu. Bagaimana kita dapat mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga?

Pertama-tama, kita harus menyadari bahwa kehidupan berumah tangga adalah amanah yang Allah titipkan kepada kita. Suami dan istri memiliki tanggung jawab satu sama lain. Orang tua memiliki tanggung jawab terhadap anak-anak mereka, dan anak-anak memiliki tanggung jawab terhadap orang tua mereka. Semua ini merupakan amanah yang Allah titipkan kepada kita.

Jika kita mengibaratkan amanah tersebut dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memahaminya dengan lebih baik. Misalnya, ketika seseorang menitipkan sesuatu kepada kita yang sangat berharga, kita harus menjaganya dengan baik.

Jika barang tersebut rusak atau tergores saat kita mengembalikannya, pemiliknya mungkin akan kecewa atau bahkan marah. Hal ini juga berlaku dalam hubungan suami-istri atau keluarga lainnya. Kita harus menyadari bahwa pasangan hidup yang kita miliki adalah titipan dari Allah. Mereka bukan hanya sekadar pasangan hidup untuk menjalin hubungan cinta, memenuhi hasrat seksual, atau menghilangkan kerinduan semata.

Lebih dari itu, mereka adalah amanah dari Allah yang diharapkan dapat membangun kerjasama dalam meningkatkan ibadah kepada Allah, membawa kedamaian dalam kehidupan, dan menghadirkan kebahagiaan.

Dalam konteks ini, penting untuk memiliki pandangan yang terukur dalam bersikap. Ketika ada dorongan untuk bertindak yang tidak pantas atau bahkan cenderung keras atau melukai, kita harus mengingat bahwa pasangan hidup kita adalah amanah dari Allah.

Jadi, sebelum bertindak, kita harus berpikir tentang Allah dan bagaimana sikap kita dapat menyenangkan pemilik amanah tersebut. Dengan cara ini, kita dapat mengendalikan diri kita sendiri dan menghindari tindakan yang tidak pantas.

Menghadapi Perbedaan dalam Rumah Tangga

Dalam membangun kehidupan rumah tangga, perbedaan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Pasangan hidup berasal dari latar belakang yang berbeda dengan karakteristik, suku, daerah, dan sebagainya yang berbeda pula. Oleh karena itu, sudah pasti akan ada penyesuaian yang perlu dilakukan.

Perbedaan inilah yang ditampilkan dalam Al-Quran sebagai pedoman untuk dipelajari agar kita dapat meminimalisir kesalahpahaman yang mungkin timbul. Terdapat petunjuk yang sangat terukur dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin muncul dalam kehidupan rumah tangga.

Komunikasi yang baik, saling nasihat, saling menyadari, memberi pelajaran yang baik, dan merelakan hal-hal yang positif adalah langkah-langkah yang dapat diambil dalam menyelesaikan perbedaan. Jika situasinya semakin memburuk, maka melibatkan pihak keluarga yang bijak dari pihak suami dan istri dapat memberikan masukan dan nasihat yang diperlukan.

Peran wali juga penting dalam membantu menyelesaikan masalah yang mungkin timbul. Namun, jika masalahnya semakin rumit dan berpotensi membahayakan, dibutuhkan pendekatan yang lebih terbatas, seperti melibatkan pihak berwajib atau konsultan terkait hukum. Penting untuk mengisolasi masalah agar tidak menyebar dan memperburuk keadaan.

Kesimpulan

Dalam kehidupan rumah tangga, penting untuk memahami pentingnya keseimbangan dalam ibadah, keluarga, dan kehidupan sosial. Perbedaan dalam rumah tangga harus dianggap sebagai rahmat yang diterima dari Allah dan digunakan sebagai sarana untuk menyempurnakan diri dan menciptakan harmoni dalam keluarga.

Keberadaan perbedaan tidak dapat dihindari, tetapi dengan pemahaman yang baik, komunikasi yang baik, dan kesadaran akan tanggung jawab amanah, kita dapat mencegah kekerasan dalam rumah tangga. Melibatkan pihak keluarga yang bijak dalam menyelesaikan masalah juga dapat membantu dalam memperbaiki hubungan.

Dalam menghadapi kiamat, kita harus menyadari bahwa hanya Allah yang mengetahui waktu pastinya, dan sebagai umat muslim, kita harus siap dengan amal perbuatan yang terbaik. Semoga keluarga kita menjadi sakinah, mawadah, dan rahmah, dan terhindar dari masalah yang merusak keharmonisan.