3 Peluang Usaha Masa Pandemi
Pada kali ini inspirasi pagi akan membahas tiga ide peluang bisnis di masa depan yang bisa menghasilkan 200 ribu rupiah sehari bahkan dengan usaha nomor 2, seperti pisau, bisa menghasilkan 30 juta rupiah sebulan. Apa saja bisnisnya?
Usaha Peti Mati
Ketika pandemi menerjang, banyak usaha gulung tikar. Namun, di sisi lain, banyak usaha yang meroket, seperti bisnis peti mati. Di masa pandemi, terjadi kenaikan jumlah orang yang meninggal setiap harinya.
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka makanan berminyak, gula pasir, lauk pauk yang identik dengan tepung-tepungan, dan kurangnya kebiasaan berolahraga mengakibatkan imun tubuh mudah turun ketika terjangkit virus. Ini dapat berakibat pada tingginya angka kematian di masa ppkm. Sehingga pesanan peti mati sangat kencang.
Menurut informasi dari kumparan.com, bisnis peti mati di masa depan memiliki potensi penghasilan yang begitu menguntungkan. Pesanannya naik dari 150 orderan menjadi 1.000 orderan per bulannya, naik 700 kali lipat dibandingkan sebelum pandemi.
Ada yang mengatakan bahwa mayoritas pembelinya adalah perorangan. Namun, sejak adanya pandemi, rumah sakit mulai memesan langsung kepadanya bahkan ada donatur yang memesan peti mati untuk dibagikan ke rumah sakit untuk warga.
Ada empat kelas peti mati yang ia tawarkan, dimana kelas satu menjadi produk yang paling banyak dipesan karena mayoritas korban meninggal memesan peti mati tipe ini. Harga peti mati kelas satu dihargai sekitar 3 jutaan rupiah dengan isi satu bantal saja.
Dengan pesanan sebanyak 3.100.000 peti per bulan, maka omset sebulan bisa mencapai tiga miliar rupiah. Sebuah potensi penghasilan yang begitu menguntungkan, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.
Usaha Frozen Food
Usaha Frozen Food juga menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan di masa depan. Banyak orang lebih suka order makanan beku sehingga bisa disimpan di kulkas untuk dikonsumsi. Ada beberapa alasan kenapa usaha frozen food semakin menjanjikan.
Pertama, ibu-ibu mencari makanan yang praktis dan frozen food ini bisa sebagai jawaban. Kedua, meskipun dibekukan, frozen food memiliki kadar gizi yang relatif sama dengan makanan yang fresh. Ketiga, makanan beku tahan lama, sehingga bisa disimpan dan dihangatkan jika ingin dinikmati. Keempat, sekarang sudah banyak sekali jenis and variasi frozen food yang ditawarkan, bahkan daging segar pun bisa dibekukan. Kelima, bisa dikirim melalui paket kilat dengan banyak mode pengiriman yang tersedia. Sehingga banyak pengusaha frozen food yang jualannya secara online.
Buktinya, penulis menyebutkan bahwa ada berbagai jenis frozen food yang laris di marketplace dengan omzet yang cukup besar. Misalnya, Cireng Bumbu Rujak yang bisa terjual 1.000 lebih per bulan dengan harga 9.500 per porsi dan omzet sekitar 9.500.000 rupiah per bulan.
Selain itu, kentang frozen beku juga laku sekitar 1.000 porsi per bulan dengan harga 13.500 perporsinya dan omzet sekitar 13.500.000 rupiah per bulan. Dengan memperluas jenis-jenis Frozen Food, omzet satu produk bisa mencapai 10 juta rupiah per bulan.
Jika total jenis makanan yang dijual ada 10 macam, maka potensi penghasilannya bisa mencapai 100 juta lebih per bulan. Dengan margin profit sekitar 30%, maka bisnis frozen food ini bisa mendapatkan penghasilan sekitar 30 juta rupiah sebelum pajak, luar biasa kan?
Usaha Les atau Kursus Privat
Les atau kursus privat untuk anak menjadi salah satu usaha yang menarik di masa pandemi. Banyak orangtua yang kesulitan mengajari anaknya dalam belajar yang dilakukan secara daring. Sehingga membuat banyak tugas yang menumpuk yang harus diselesaikan oleh siswa.
Hal ini membuat orangtua kesulitan dalam membantu anaknya menyelesaikan tugas, terutama pelajaran tingkat SMA atau SMP. Orangtua bahkan kesulitan mengajari pelajaran tingkat SD. Oleh karena itu, usaha les privat semakin menjanjikan di masa depan.
3 Usaha Bisnis Sampingan Di Desa Dengan Modal Kecil Yang Menjanjikan – Untung 350 Ribu/Hari !
Dalam video yang dimaksud, penulis memaparkan perhitungan potensi penghasilan usaha les privat. Dalam satu kelas, ada dua kategori, yaitu My Perfect yang berisi kelompok kecil dan kategori privat dengan perorangan. Untuk semi privat, berisi lima orang dengan tarif 12.000 rupiah per anaknya pada setiap pertemuannya.
Jadi, satu pertemuan seharga 60.000 rupiah. Jika ada tiga kelompok yang mengikuti kelas, maka bisa mendapatkan 3 kali 60.000 rupiah per pertemuan sekaligus, sehingga menjadi 180.000 rupiah dalam seminggu. Dengan tiga kali pertemuan per kelompok per minggu, penghasilan per bulan menjadi 540.000 rupiah untuk tiga kelompok.
Jika ditambah privatisasi, biayanya sekitar 35.000 rupiah per anak. Jika ada empat anak dengan jadwal tiga kali pertemuan per minggu, penghasilannya mencapai 420.000 rupiah per minggu atau 1.680.000 rupiah per bulan. Jadi, total penghasilan dari My Perfect ditambah le privat seminggu sekitar 2.000.100 rupiah.
Potensi usaha les privat yang menjanjikan ini bisa mencapai hampir 4 juta rupiah per bulan, bahkan lebih dari itu jika muridnya banyak. Sehingga usaha les atau kursus privat menjadi salah satu usaha yang menjanjikan di masa pandemi ini.
