Alur Film Street Fighter: Assassin’s Fist (2014) | Sebuah Pertarungan Yang Tak Mungkin Dihindari

Posted on

Alur Film Street Fighter: Assassin’s Fist – Ketika Game Menjadi Film Aksi yang Mengesankan

Film adaptasi dari permainan populer buatan Capcom, Street Fighter, telah meramaikan dunia perfilman selama beberapa tahun terakhir. Banyak sekali film yang telah dibuat berdasarkan game Street Fighter, tetapi dalam artikel ini kita akan membahas film Street Fighter: Assassins Fist yang dirilis pada tahun 2014.

Menurut pendapat saya, film ini adalah salah satu yang paling mengagumkan. Disutradarai oleh Joey Ansah dan dibintangi oleh Mike Mohede, Christian Howard, Akhirnya Koyama, serta beberapa aktor hebat lainnya.

Film ini mengikuti kisah Ken dan Ryu di awal perjalanan mereka dalam seni bela diri. Keduanya adalah murid yang sedang berlatih di bawah bimbingan seorang guru, Gouken. Guru ini telah mengajar mereka selama 13 tahun untuk menguasai seni bertarung dan bertahan hidup. Kondisi fisik dan kekuatan mereka berdua telah melampaui manusia pada umumnya. Saat mereka sudah cukup matang, Gouken memutuskan untuk mengajarkan kepada mereka teknik tertinggi aliran Ansatsuken yang dimilikinya.

Suatu hari setelah berlatih, Ryu mengajak Ken pergi ke sebuah air terjun untuk meditasi. Namun, Ken mulai merasa bosan dengan latihan yang mereka lakukan. Ia merasa bahwa Gouken belum mengajarkan teknik terlarang yang disebut “Hadou” kepada mereka. Ken merasa frustrasi dan ingin pergi meninggalkan tempat itu. Namun, Ryu meyakinkannya agar tetap tinggal dan melanjutkan latihan sampai akhir.

Kemudian, melalui kilas balik, kita melihat saat Ken pertama kali datang ke Dojo milik Gouken yang bernama Goutetsu. Saat itu, Ryu adalah satu-satunya murid yang belajar di Dojo tersebut. Ayah Ken adalah sahabat baik Gouken, dan karena masalah finansial serta kesulitan mengembangkan bisnisnya, ia meminta Gouken untuk mengajar Ken seni bela diri Ansatsuken. Sejak saat itu, Ken dan Ryu tumbuh bersama dan berlatih sejak kecil. Mereka sudah seperti saudara.

Gouken memberi tahu Ken dan Ryu bahwa mereka siap untuk mempelajari jurus pamungkas aliran Ansatsuken, yaitu “Hadou”. Gouken meminta mereka untuk merasakan aliran Qi dalam tubuh mereka. Setelah Gouken mendengar bahwa keduanya sudah merasakan aliran Qi tersebut, ia yakin untuk mengajari mereka Hadou. Mereka bersiap-siap untuk memulai pelatihan yang intens.

Namun, kejadian tak terduga terjadi. Ketika hari latihan tiba, Gouken tak kunjung muncul. Ken dan Ryu menemukan gulungan surat yang menginstruksikan mereka untuk mencari Gouken di tempat tersembunyi yang tertera dalam peta. Tanpa ragu, mereka berdua memulai perjalanan mencari gurunya.

Perjalanan mereka cukup panjang dan melelahkan. Mereka harus mendaki gunung, melewati lembah, dan melintasi sungai yang indah sebelum akhirnya sampai di tempat tujuan, sebuah Dojo di mana Gouken dulunya belajar seni bela diri. Mereka beristirahat sejenak sebelum Gouken membangunkan mereka untuk memberikan penghormatan di makam Goutetsu, guru Gouken yang mengajarkan Hadou kepadanya.

Setelah itu, Gouken mengajak mereka berdua untuk berlatih dan memperkenalkan kekuatan serangan mematikan bernama “Hadoken”. Ia menunjukkan kepada mereka betapa pentingnya teknik ini dalam aliran Ansatsuken. Namun, kilas balik saat Gouken mengenang masa lalunya muncul dalam pikirannya. Ia teringat bahwa kotetsu, guru Gouken sendiri, mengajarkan teknik terlarang bernama “Satsui no Hado” yang digunakan untuk membunuh dan menghancurkan.

Saat ini, Ken dan Ryu telah menyelesaikan tugas membersihkan Dojo dan melihat sesuatu yang aneh. Papan nama silsilah salah satu murid Dojo tersebut, Goki, terbalik. Mereka penasaran dan memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi. Keesokan harinya, mereka berdua terus mencoba mempelajari Hadou. Ken menjadi tidak sabar, dan Gouken memberinya hukuman push-up sebagai bentuk disiplin. Di saat yang sama, Rio mulai mengalami perkembangan dalam kemampuan memunculkan Hadou. Gouken memutuskan untuk memberikan mereka istirahat.

Saat Rio berlatih sendirian di malam hari, ia teringat masa lalunya ketika ditemukan oleh seorang kakek yang menyerahkannya kepada Gouken. Kakek tersebut menemukannya tersesat di tengah hutan. Rio berhasil mengeluarkan Hadou dengan sempurna, menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pelatihannya.

Film ini penuh dengan kilas balik yang mengungkap sejarah dan perjalanan karakter utama. Tidak hanya menghadirkan adegan pertarungan yang seru, tetapi juga menggali sisi emosional dan perkembangan karakter yang menarik. Dengan aksi yang mengagumkan dan plot yang mengikat, Street Fighter: Assassins Fist berhasil menjadi film adaptasi game yang layak ditonton oleh penggemar Street Fighter dan pecinta film aksi.