Pahala dan Ajrun: Meniti Jalan Menuju Kebaikan di Sisi Allah
Pengenalan
Dalam agama Islam, setiap perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang memiliki nilai kebaikan, yang disebut sebagai pahala. Pahala ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari Allah atas amal perbuatan yang bermanfaat dan bernilai di sisi-Nya.
[Serial Aqidah] Eps. 7: Klasifikasi Asmaul Husna – Ustadz Adi Hidayat
Pahala diberikan oleh Allah tanpa batas dan dihitung dengan skala yang berbeda dari pola hitung manusia. Artikel ini akan membahas mengenai konsep pahala dan ajrun, serta bagaimana pahala tersebut diukur di dalam agama Islam.
Pahala dan Ajrun
Setiap perbuatan yang memiliki sifat hasanah, atau baik, akan mendapatkan pahala sebesar 10 di sisi Allah. Hal ini disebutkan dalam Quran, surah ke-6 ayat 160. Pahala tersebut diukur dengan skala yang berbeda dengan pola hitung manusia, sesuai dengan ukuran yang ditentukan oleh Nabi.
Sebagai contoh, hanya dengan berusaha pergi ke masjid untuk bertekad melakukan ibadah, tanpa melakukan apapun, seseorang akan mendapatkan 25 poin pahala. Hal ini disampaikan oleh Nabi, yang mengatakan bahwa jarak antara satu dan dua poin pahala adalah 500 tahun, yang sama dengan tiga dan empat poin, serta seterusnya.
[Kitabush Shaum] Eps. 6: Bab Hadits Puasa Penghapus Dosa – Ustadz Adi Hidayat
Pahala Salat dan Membaca Al-Quran
Salah satu contoh perbuatan hasanah adalah salat, yang disebutkan dalam Quran sebagai perbuatan baik (Hasanah). Setiap kali kita melaksanakan salat, kita akan mendapatkan pahala sebanyak 10. Begitu pula dengan membaca Al-Quran, setiap hurufnya akan mendapatkan pahala sebesar 10, seperti yang disebutkan dalam Quran surah ke-11 ayat 114 dan surah Hud ayat 114.
Infaq dan Bersedekah
Infaq atau bersedekah juga merupakan perbuatan hasanah yang akan mendapatkan pahala. Dalam Quran surah Al-Baqarah ayat 261, disebutkan bahwa setiap kali kita bersedekah sebanyak 700 kali lipat dari jumlah infaq yang kita berikan. Sebagai contoh, jika kita bersedekah sebesar 1.000, maka pahala yang kita dapatkan adalah 700.000.
Namun, penting untuk diingat bahwa pahala bukan hanya dalam bentuk nilai uang, melainkan bisa juga dalam bentuk lain yang memberikan manfaat bagi orang lain. Sebagai contoh, jika kita berobat dan biaya pengobatannya mencapai 700.000, maka itu juga merupakan hasil dari sedekah kita sebesar 1.000.
Pahala dan Kebahagiaan
Pahala yang kita dapatkan dari amal perbuatan baik akan ditampakkan saat menghadapi ajal atau saat-saat terakhir kehidupan, ketika manusia berada di sakaratul maut. Seperti yang terjadi pada Saidah, istri Firaun.
Meskipun dalam keadaan tersiksa dan diikat oleh Firaun, dia masih mampu tersenyum karena dia tahu bahwa janji Allah akan memberikan kebahagiaan dan surga baginya. Sebelum menerima siksaan dari Firaun, dia meninggal dengan senyuman karena dia yakin akan mendapatkan surga.
Kesimpulan
Setiap perbuatan hasanah yang kita lakukan akan mendapatkan pahala di sisi Allah. Pahala bukanlah sesuatu yang bisa kita hitung dengan pola hitung manusia, melainkan merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari Allah atas amal perbuatan kita.
Oleh karena itu, saat melaksanakan ibadah dan melakukan perbuatan baik, baik itu salat, membaca Al-Quran, atau berinfak, kita tidak boleh hanya menghitung dengan skala kehidupan dunia, karena nilai sebenarnya terletak pada kebahagiaan dan manfaat yang kita dapatkan di akhirat.