Nabi Yusuf: Dibuang Saudara Sendiri, Malah Jadi Kaya Raya

Posted on

Nabi Yusuf : Kisah Inspiratif yang Penuh Kesabaran dan Pemaafan

Terlahir dengan Karunia Paras yang Rupawan

Nabi Yusuf adalah nabi dan rasul ke-11 dari 25 nabi yang patut diimani. Dikisahkan Nabi Yusuf terlahir dengan karunia paras yang rupawan. Sang ayah, Nabi Yakub memberikan kasih sayang yang lebih kepada Nabi Yusuf hingga membuat saudara-saudaranya nggak bisa menyembunyikan rasa iri.

Mimpinya tentang 11 Bintang Bulan dan Matahari

Suatu ketika, Nabi Yusuf kecil bermimpi diperlihatkan 11 bintang bulan dan juga matahari bersujud kepadanya. Lalu ia ceritakan mimpi ini kepada sang ayah Nabi. Aku meminta agar Nabi Yusuf tidak menceritakan kepada siapapun, termasuk saudara-saudaranya, sebab sang ayah mengetahui kalau suatu saat nanti Nabi Yusuf akan menjadi seorang Rasul Allah.

Terbuang ke Sumur oleh Saudara-saudaranya

Hal ini membuat saudara-saudaranya semakin iri dan berencana menyingkirkan Nabi Yusuf dengan membuangnya ke sumur yang cukup dalam. Kepada sang ayah, mereka ceritakan bahwa Nabi Yusuf tewas diterkam segala, hingga Nabi Yakub pun sangat terpukul dan menangis berhari-hari sampai membuat matanya menjadi buta selama berada dalam sumur.

Percaya pada Allah

Nabi Yusuf percaya bahwa Allah pasti akan menyelamatkannya. Rupanya, Nabi Yusuf berhasil ditemukan oleh rombongan khalifah yang sedang menuju Mesir. Mereka pun membawa Nabi Yusuf ke Mesir, menjualnya sebagai budak, dan akhirnya dijadikan sebagai pelayan di rumah raja al-aziz.

Ujian demi Ujian Harus Dihadapi

Hai, ujian lagi-lagi harus dihadapi. Ketampanan Nabi Yusuf membuat istri sang raja, Zulaika, tergoda. Namun, Nabi Yusuf selalu menolaknya. Karena itu, Zulaika marah dan melakukan fitnah terhadap Nabi Yusuf, sampai akhirnya sang raja menjebloskan Nabi Yusuf ke penjara bersama dua pemuda lainnya ahli tafsir mimpi.

Mengelola Bahan Pangan dan Menghadapi Masa Paceklik

Singkat cerita, setelah bertahun-tahun dipenjara, sang raja Mesir bermimpi ada tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus, tujuh tangkai gandum yang hijau, dan tujuh tangkai lainnya yang kering.

Nabi Yusuf pun menafsirkan mimpi tersebut, dikatakan bahwa negeri Mesir akan mengalami tujuh kali masa subur dan tujuh kali masa paceklik. Oleh karena itu, disarankan agar mereka menyimpan bahan makanan selama masa subur untuk menghadapi masa paceklik yang akan datang.

Bertemu Kembali dengan Keluarganya

Sang raja mulai tertarik akan kehebatannya hingga memutuskan untuk mengeluarkan Nabi Yusuf dari dalam penjara. Hai, Nabi Yusuf bertemu kembali keluarganya. Nabi Yusuf diberikan kepercayaan oleh sang raja untuk mengelola bahan pangan yang akan disimpan selama masa subur dan juga distribusi bahan makanan tersebut selama masa paceklik.

Sampai akhirnya, masa paceklik tiba dan dampaknya sangat dirasakan di seluruh wilayah Mesir, termasuk daerah di mana keluarga Nabi Yusuf badan merekapun bertandang ke Mesir untuk meminta bantuan bahan pangan.

Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Akhirnya, Nabi Yusuf pun meminta para saudaranya membawa Benjamin, adik bungsunya, yang baik. Jika permintaan tidak dituruti, mereka akan pulang dengan tangan kosong. Dengan berhati-hati, Nabi Yakub harus merelakan Benjamin pergi ke ibukota Mesir untuk meminta bahan pangan.

Nabi Yusuf pun membuat rencana agar Benyamin bisa bertemu dengannya, yaitu memasukkan alat penakar beras ke dalam karung Benjamin saat hendak pulang istana, menghubungkan kehilangan alat penakar tersebut, dan ditemukannya di dalam karung Benyamin. Akibatnya, Benjamin harus ditahan meski saudara-saudaranya telah melakukan pembelaan.

Memaafkan Kesalahan Saudara-saudaranya

Setelah menceritakan semua yang terjadi pada sang ayah, saudara-saudara Nabi Yusuf kembali ke ibukota dan memohon agar Benyamin dibebaskan. Hai, pertemuan yang mengharukan. Sementara di Mesir, Nabi Yusuf memberitahukan siapa dirinya yang sebenarnya kepada mienya, serta saudara-saudaranya.

Mendengar hal ini, para saudara Nabi Yusuf pun meminta maaf dan menyesal atas segala perbuatan yang dilakukannya. Kemudian, Nabi Yusuf pun meminta para saudaranya pulang dengan membawa baju miliknya untuk diusapkan kepada wajah sang ayah, dengan seizin Allah sang ayah bisa melihat kembali. Setelah itu, bertemulah sang anak dengan sang ayah. Akhirnya, mereka tinggal bersama di istana Mesir dengan bahagia, membangun keluarga baru.

Menjadi Lebih Bijak dalam Merencanakan Keuangan

Hai sobat finansialku, itulah kisah Nabi Yusuf yang bisa kita teladani bersama. Terlebih dalam kesabaran menghadapi berbagai ujian serta sifat pemaafan. Jangan lupa juga, mungkin suatu saat nanti ada masa paceklik dalam hidup kita. Ingat, selama masa subur, jangan kita terlalu boros.

Farida Nurhan: Dari TKW Sukses Jadi Milyarder