Percepatan inovasi

Posted on

Sebagian kita yang telah berumur, pasti pernah merasakan masa di mana inovasi berjalan sangat lambat. Pada perangkat teknologi komunikasi misalnya, seperti radio atau televisi nyaris tak ada perubahan berarti. bertahun-tahun, radio transistor begitu saja teknologinya, begitu juga pesawat televisi di rumah-rumah. perubahan mungkin lebih pada desain atau ukurannya saja.

Begitulah potret teknologi di abad 20, di era analog. inovasi bergulir mengikuti rasio 10 per 10. 1 Dekade diperlukan untuk mengembangkan dan satu dekade lagi diperlukan untuk memasarkan. kondisinya berubah di era digital, sehingga rasionya terkompresi menjadi satu per satu. berbagai inovasi baru seolah datang tiap minggu. Lihatlah dunia pada it baik software maupun hardware, selalu saja ada yang baru.

Don tapscott melihat inovasi sebagai salah satu karakteristik generasi internet. Generasi ini selalu haus kebaruan. ini yang di afirmasi oleh provider dengan produk-produk inovatif nya. lihat saja bursa smartphone, bagaimana setiap produsen selalu beradu kebaruan. Apple dan Samsung misalnya, dua pemain terdepan di pasar smartphone, terus berlomba-lomba menawarkan inovasi terbarunya. belum lagi produsen lain yang juga tak mau kalah dalam merebut kue di pasar gadget.

Sementara itu, pasar aplikasi jauh lebih dinamis. aplikasi media sosial misalnya, terus saja bermunculan. Facebook dan Twitter mungkin yang pertama menarik perhatian Global, tetapi situs sejenis lainnya juga berbicara dengan fitur-fitur inovatif. aplikasi untuk berbincang pun tak ada matinya. BBM pernah sangat populer, bahkan eksklusif, tapi sekarang tidak lagi. seiring munculnya aplikasi sejenis dengan fitur yang lebih menarik. sebagai platform terbuka, Android penguasa pasar OS, menjadi basis kemunculan berbagai aplikasi kreatif.

Di satu sisi, inovasi teknologi memaksa kita menjadi pasar empuk Para produsen yang sebagian besar datang dari luar. Tetapi di sisi lain, realitas ini harus kita tangkap sebagai peluang untuk turut menjadi pemain. bangsa ini memiliki potensi kreativitas yang besar, pararel dengan Besarnya jumlah kalangan muda. struktur demokratis kita kepada penduduk berusia muda. dan berdasarkan kapasitas inovasinya menurut Global competitiveness report Indonesia duduk di peringkat ketiga puluh dari 140 dan negara. ini merupakan keunggulan komparatif yang tak bisa dipandang sebelah mata, pengingat Indonesia bahkan mengungguli Negara yang perekonomiannya lebih maju seperti Spanyol dan Hongkong.

Negara harus memfasilitas pengembangan inovasi generasi muda. tiga kekuatan yakni akademisi, bisnis dan pemerintah harus bersinergi. seperti dikatakan akademisi dengan sumber daya saing cheese-nya, bisa fokus untuk menghasilkan berbagai penemuan dan inovasi yang aplikatif. kalangan bisnis melakukan kapitalisasi yang memberikan keuntungan ekonomi dan kemanfaatan bagi masyarakat. sedangkan pemerintah menjamin dan menjaga stabilitas hubungan keduanya dengan regulasi kondusif. Kita bisa belajar pada Stanford University dengan silikon Feli nya sejumlah perusahaan global lahir dari Lembah ini kumaha seperti ini berkat fairchild semiconductor raksasa dunia pencari Google dan YouTube

Jika Indonesia baru-baru ini dipuji sebagai penyedia layanan internet yang handal ma, maka itu adalah modal tersendiri. internet merupakan kekuatan pendorong percepatan inovasi. internet dengan etos utamanya konektivitas, open source, kebebasan ekspresi, dan sorting merupakan teknologi yang produktif.

Memang seperti dikatakan Steven Johnson dalam bukunya where good idea from dukungan lingkungan bagi inovasi sangat menentukan. jaringan internet adalah infrastruktur dasarnya. sedangkan kreativitas menuntut lingkungan sosial yang kondusif, tidak hanya dalam interaksi Maya, tapi juga dalam interaksi nyata sehari-hari. kebijakan tata ruang misalnya Seberapa jauh mendukung pertemuan ide-ide segar dari kalangan muda.

Namun, berharap lingkungan kondusif muncul dengan serta-merta jelas inti yang di siang bolong. seringkali kebijakan datang sebagai respon geliat akar rumput yang tak terbendung. jiwa-jiwa kreatif harus selalu hidup terlepas dari apapun yang terjadi di level suprastruktur. karena ada atau tidak ada dukungan dari luar, kreativitas dan inovasi tak akan pernah sia-sia.