Pentingnya Amal Saleh dalam Menguatkan Iman
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, Alhamdulillah! Kita awali pertemuan kita di pagi hari ini yang sudah memasuki 11 Sya’ban 1444 Hijriah bersamaan dengan 4 Maret 2023 masehi dengan memohon kepada Allah semoga kita semua sampai detik ini diberikan kekuatan iman dan kemampuan untuk bisa menunjukkan keimanan kita kepada Allah dengan memperbanyak amal saleh dalam kehidupan.
Diantara sekian banyak ayat dalam Alquran yang menampilkan kata Iman seringkali disandingkan dengan amal saleh karena memang pembuktian iman itu letaknya pada amal saleh. Iman itu sesuatu yang bersumber dalam hati bukan hanya di lisan karena itu kalau ada orang mengatakan beriman di lisannya tapi belum sampai ke hati itu oleh Alquran diberikan pelurusan.
Contoh Quran surah ke-49 al-hujurat ayat ke-14 ada seorang Arab Bali dengan teman-temannya datang pada nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata, “Kami telah beriman! Arab Baduy itu, dalam bahasa Arabnya Arab, kalau Arab perkotaan Arab jadi yang tinggalnya pindah-pindah nomaden di padang pasir itu bahasa Arab tapi tinggal di daerah yang tetap, yang tidak berpindah-pindah, suasananya lebih dekat ke perkotaan itu haram. Nabi itu arabun bukan saya, adalah termasuk kalangan Arab yang paling fasih. Sukunya datang sekelompok orang Arab Baduy mengatakan, “Kami telah beriman”, perintah dari Allah untuk menyampaikan.”
Kalau menemukan dalam Alquran itu, sekaligus penegasan dan pembuktian bahwa Alquran itu bukan Kata-kata Nabi tapi Wahyu firman Allah yang diteruskan melalui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam karena tidak ada orang bicara kalau dari pribadinya. Menggunakan katakan, “Saya ketemu Anda, misalnya, mau kemana habis ini?”, Ustadz Adi katakan, “Saya mau ke Jepang”, ketika ada kata, katakan! Berarti ada yang memerintahkan.
Katakan, engkau baru formal berislam lewat lisanmu karena untuk format berislam lewat kita lihat lewat lisan, itu ungkapannya dengan kalimat syahadat kan, kalimat syahadat itu pembuka Iman lewat lisan. “Asyhadu alla ilaha illallah wa Asyhadu anna muhammadan Rasulullah”, maka yang diucapkan itu kalau benar akan tembus ke hati karena itu nanti dikonfirmasi. Bisa dicek getarannya lewat apa? Nanti lewat amal Saleh pembuktiannya karena itu setiap panggilan beramal saleh itu pasti akan menggetarkan hati kalau ada iman.
Kalau tanpa iman amal saja namanya, kalau tanpa iman ya itu amal saja enggak disebut Saleh contohnya, Bapak kerja nih ada CSR dijadikan untuk bangun jalan misalnya ya tapi standar bangun jalan saja enggak peduli Mau dipakai apa misalnya walaupun itu baik itu tidak disebut Saleh, itu amal namanya ya ada di era nabi dikonfirmasi oleh Sayyidah dalam satu riwayat dikonsultasikan.
Jadi kalau ada orang terbiasa berkata-kata kotor memang pulsa Hatinya itu kotor sehingga kosakata yang keluarnya kotor tapi kalau hatinya baik maka semua ekspresi yang tulus keluar dalam bagian tubuhnya itu pasti mengarah pada kebaikan jadi setiap segala yang bersumber dalam hati itu butuh pembuktian dari mana tahunya Ibu sayang kepada anak ketika dipangku dirawat disayang ya kemudian diberikan yang Terbaik kan ada ekspresi ekspresi itu disebut dengan amal karena itu sering saya nasehatkan kepada para perempuan yang belum menikah kalau ada laki-laki mengatakan Aku mencintaimu Jangan percaya Jangan percaya karena cintanya barusan ya katakan cinta itu seperti iman tidak cukup diungkapkan di lisan Tuliskan namaku di buku pernikahan kita berdua BPKB ya buku pernikahan kita ya Bikin status tuh.
Nah Bapak Ibu sekalian Allah menginginkan setiap waktu setiap saat iman kita menguat supaya jadi orang baik itu intinya karena itu setiap ditemukan kata Iman senantiasa pada umumnya bersanding dengan amal saleh konsep dasarnya Quran surah ke 103 kapan seseorang bernilai di hadapan Allah.
Kapan Seorang hamba bernilai di hadapan Allah baik itu perilakunya, pemanfaatan waktunya, dan semua kegiatan hariannya, ketika dia mampu beriman dan mengonversikan imannya untuk berbuat amal saleh. Selain itu, untuk dunia jadi berkah, untuk akhirat jadi pahala.