Obat segala penyakit (As Syifa) – Ustadz Adi hidayat

Posted on

source

Bismillah: As Syifa sebagai Obat

Syifa adalah sebuah istilah yang sering ditemukan dalam Alquran. Istilah ini memiliki arti yang luas. Dalam bahasa diki Alquran, hadits, bahkan standar bahasa Arab, syifa memiliki dua arti. Arti pertama adalah obat untuk penyakit fisik dan arti kedua adalah obat untuk penyakit nonfisik, seperti sakit hati, iri hati, dan dengki.

Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

Sebelum memahami lebih lanjut tentang syifa, kita perlu memahami dasar-dasar ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi adalah studi tentang realitas subjektif dan objektif. Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan, cara kita memperolehnya, dan kebenarannya. Aksiologi adalah studi tentang nilai dan nilai-nilai moral.

Baca Juga : Tidak Ada Manusia yang Suci – Ustadz Adi Hidayat

Surat Al-Quran ke-17: Al-Islam

Dalam surat Al-Quran ke-17, ayat ke-82, Allah menyatakan bahwa Dia menurunkan ayat-ayat Quran sebagai syifa dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Setiap ayat Al-Quran memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri, yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk penyakit, kesuksesan, dan karir.

Sifat-sifat sebagai Syifa

Sifat-sifat dalam Al-Quran sering diterjemahkan sebagai Syifa, yang berfungsi sebagai obat bagi penyakit fisik maupun nonfisik. Sifat-sifat ini dapat ditemukan dalam ayat-ayat Al-Quran yang memberi petunjuk langsung, seperti sifat warahmatullah untuk orang-orang yang beriman, atau sifat sebagai rahmat untuk orang-orang yang yakin.

Penyakit Fisik dan Penyakit Nonfisik

Penyakit fisik yang membutuhkan obat dapat disebut sebagai daun atau dawa. Namun, jika penyakitnya sudah melewati batas dawang, atau terkait dengan aspek sikap, seperti sakit hati, iri hati, dan dendam, maka penyakitnya disebut sebagai marad atau maroon.

Baca Juga : Cara menyelesaikan masalah kehidupan – Ustadz Adi hidayat

Sifat Taqwa sebagai Katalis

Sifat Taqwa merupakan katalis bagi kebaikan, seperti kejujuran dan kesabaran, dan lawan dari sifat buruk, seperti dusta dan sombong. Ketika sifat buruk ini menjadi dominan, maka dapat menyebabkan penyakit hati atau maroon.

Contoh dari Nabi Ayub

Sebagai contoh, Nabi Ayub diuji dengan penyakit yang tidak pernah diderita oleh orang sebelumnya. Namun, dengan keyakinan yang kuat dan niat untuk beribadah, ia mampu sembuh dari penyakitnya. Inspirasi dari kisah Nabi Ayub dapat menjadi pengingat bagi kita untuk memohon kepada Allah dengan niat yang benar dan berserah diri pada kehendak-Nya.

Kesimpulan

Syifa memiliki arti yang luas dalam Al-Quran sebagai obat untuk penyakit fisik maupun nonfisik. Sifat-sifat dalam Al-Quran merupakan syifa yang bisa menjadi obat bagi penyakit hati atau maroon. Niat yang benar dan berserah diri pada kehendak Allah merupakan langkah pertama dalam mencari syifa.

Baca Juga : Latihan Spiritual di Bulan Rajab – Ustadz Adi Hidayat