- Ikhlas itu, tak mengharap apa-apa dalam kebaikan, kecuali hanya dan hanya Allah swt.
- Ikhlas itu, mengosongkan hati, mengusir semua gangguan yang menghalangi, mempersulit, mempersempit, jalan mencari ridha Allah swt.
- Ikhlas itu, tidak mendengar penilaian orang, manusia, hamba. Sebab acuan nilainya hanya pada Allah swt.
- Ikhlas itu, tidak dendam, gelisah, iri, dengki dengan manusia. Karena duniawi tidak pantas di dendami, digelisahi, didengkikan.
- Ikhlas itu, ketenangan hati, karena bersandar dan hanya mengandalkan Allah swt. Bukan yang lain.
- Ikhlas itu, menerima apa yang terjadi dan menganggap itulah jalan yang Allah beri agar hamba-Nya menjadi lebih baik.
- Ikhlas itu, menyamakan amal dalam kondisi ramai, atau sepi, bersama atau sendiri, di hadapan orang lain atau tak ada orang.
- Ikhlas itu, kunci keberkahan dalam waktu
- Ikhlas itu, kunci kedamaian batin karena tak pernah larut oleh kekecewaan, kebencian, keresahan.
- Ikhlas itu, bila dipuji, merasa malu dan menangis (sendiri) karena merasa tidak layak dipuji.
- Ikhlas itu, egaliter, sejajar, tidak senioritas, tidak sombong, tidak elitis. Karena nilai orang bukan pada lahirnya.
- Ikhlas itu, energi besar yang bisa memunculkan kemampuan melakukan kerja besar.
- Ikhlas itu, syarat husnul khatimah, akhir yang baik.
- Ikhlas itu, seperti dua mata uang dengan amal yang benar. Tanpa salah satunya, tidak punya nilai apapun.
- Ikhlas itu, siklus sikap yang tak pernah bertepi, tapi selalu mendatangkan keluarbiasaan.
- Ikhlas itu, sulit direkayasa, dan lebih merupakan hadiah dari Allah pada hati hamba-Nya.