Musik dan Bakti Kepada Orang Tua
Berkaitan dengan Bakti kepada orang tua dalam Islam, Ibnu Abbas radhiallahu ta’ala anhuma diberi sebuah pertanyaan tentang sejauh mana Bakti seorang anak kepada orang tua harus dilakukan. Beliau menjawab dengan tegas bahwa tidak ada batasnya. Meskipun orang tua telah meninggal, masih ada amal yang dapat dilakukan untuk meneruskan pengabdian dan Bakti kepada orang tua.
Dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, tidak ada batas pengabdian dan Bakti kepada orang tua. Bahkan dalam salah satu hadis, Ibnu Abbas mengatakan bahwa “Bakti ibumu kepadamu tidak akan pernah penuh, bahkan ketika engkau telah merawatnya menuju kematian, engkau masih mengharapkan doa dan keberkahan darinya.”
Sebagai bentuk pengabdian kepada orang tua, Islam mengajarkan berbagai amalan yang dapat dilakukan, seperti haji, umrah, puasa, sedekah, dan doa. Dalam Hadis Muslim, terdapat sebuah lafaz yang memuat amalan yang akan terus mengalir setelah kematian seorang individu, yaitu sodaqotin jariyah. Selain itu, ada pula hadis yang mengajarkan untuk berdoa kepada Allah agar amalan saleh kita diridai oleh orang tua kita.
Pentingnya Bakti kepada orang tua dalam Islam merupakan sebuah konsep penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh kecil adalah ketika seorang anak memberikan perhatian-perhatian dan pengabdian kecil seperti menyiapkan makanan dan minum untuk orang tuanya. Bagi seorang anak yang berdoa agar harta atau proyek sukses dapat diraih, berbakti kepada orang tua dengan melakukan amalan-amalan yang diridai Allah ta’ala dapat menjadi kunci sukses sejati.
Kita dapat memulainya dengan melakukan doa, memberikan perhatian-perhatian kecil, melakukan amalan saleh seperti haji, umrah, puasa, sedekah, dan doa, serta berusaha untuk selalu mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya Bakti kepada orang tua. Semoga perbuatan baik kita selalu diridai Allah, dan salam selalu kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.