Alur Cerita Sang Iron Man: Pertempuran Melawan Ivan Vanko di Grand Prix Monaco | Armor Besi Yang Membunuh Pemakainya Secara Perlahan
Pertemuan Tony Stark dan Ivan Vanko
Cerita dimulai di Rusia, ketika seorang pria tua bernama Anton Vanko melihat berita tentang Tony Stark yang mengaku sebagai Iron Man di televisi. Dalam keadaan lemah, Anton memanggil putranya, Ivan Vanko, dan memberikan pesan terakhir bahwa seharusnya mereka yang menjadi pemilik teknologi dan kekayaan yang dimiliki oleh Tony Stark. Anton meninggal dunia, meninggalkan pengetahuan kepada Ivan mengenai penelitian mereka tentang Arc Reactor.
Ivan Vanko dan Kebencian yang Membara
Ivan mengembangkan versi kostum Iron Man miliknya sendiri dengan menggunakan catatan penelitian tersebut. Dengan dendam yang membara, dia merakit reaktor tersebut dan berhasil membuatnya mirip dengan yang dimiliki oleh Tony Stark.
Enam bulan kemudian, Iron Man muncul di panggung acara Star Expo yang diadakan oleh Tony Stark. Tony memberikan pidato pembukaan, namun di balik panggung, dia merasakan racun Palladium dalam darahnya mencapai 19%.
Pertemuan dengan Senator Stern dan Justin Hammer
Setelah pidato pembukaan, Tony dihadapkan pada seorang wanita cantik yang memberikan undangan rapat penting di kantor senat di Washington DC. Tony yang tidak senang dengan situasi tersebut tetap menghadiri rapat keesokan harinya. Di rapat, Senator Stern mempertanyakan persenjataan Iron Man dan menginginkan kostum Iron Man diserahkan kepada pemerintah. Tony menolak keras dan menegaskan bahwa Iron Man adalah miliknya sendiri.
Kemudian, Tony mengundang seorang ahli senjata yang bermitra dengan pemerintah, Justin Hammer. Justin menyindir Stark Industries yang didirikan oleh Howard Stark dan mencoba memperoleh teknologi Iron Man. Namun, Tony menegaskan bahwa tidak ada yang bisa meniru teknologinya, termasuk perusahaan Hammer.
Tony Stark dan Kondisi Kesehatannya
Kembali ke California, Tony memeriksa kandungan racun Palladium dalam tubuhnya yang mencapai 24%. Dia memutuskan untuk mengganti inti Palladium di Arc Reactor-nya untuk memperpanjang hidupnya. Namun, Tony belum menemukan sumber energi yang lebih aman.
Pepper Potts, asisten pribadi Tony, datang dan mengurus urusan perusahaan. Pepper menyampaikan kekecewaannya pada Tony yang tampak tidak peduli dengan kondisi perusahaan yang sedang terpuruk. Tony tiba-tiba menunjuk Pepper sebagai CEO Stark Industries, menggantikan posisinya.
Pepper terkejut dengan keputusan tersebut, namun Tony yakin bahwa Pepper adalah orang yang pantas untuk mengemban tugas tersebut.
Grand Prix Monaco dan Pertempuran Melawan Ivan Vanko
Beberapa hari kemudian, Tony dan Pepper menghadiri acara Grand Prix Formula 1 di Monaco. Tony masuk ke area tamu undangan dan bertemu dengan pesaingnya, Justin Hammer. Di toilet, Tony memeriksa kandungan racun Palladium dalam tubuhnya yang mencapai 50,3%. Dia memutuskan untuk terjun langsung ke arena balapan dengan menggunakan mobil Formula 1 milik Stark Industries.
Ivan, yang menyamar sebagai petugas panitia, masuk ke lintasan balapan dan menggunakan cambuk listriknya untuk menghancurkan mobil Formula 1. Tony berusaha melawan Ivan, namun Happy, asisten Tony, juga terlibat dalam pertarungan tersebut. Ivan mampu bertahan dan membelah mobil yang dikendarai oleh Happy, serta melemparkan sebuah koper merah ke arah Tony.
Tony membuka koper tersebut dan menemukan kostum Iron Man di dalamnya. Dia segera memakainya dan berusaha melawan Ivan. Pertarungan sengit terjadi antara keduanya, tetapi Ivan masih kuat. Tony mencoba menghindari serangan Ivan, sementara Happy berusaha menyerang Ivan dengan mobil. Namun, Ivan masih bertahan dan mampu membelah mobil Happy.
Kesimpulan
Pertempuran antara Tony Stark (Iron Man) dan Ivan Vanko di Grand Prix Monaco menjadi puncak dari alur cerita ini. Tony yang menghadapi kondisi kesehatan yang semakin memburuk dan Ivan yang membara dendam, saling berhadapan dalam pertempuran hebat. Bagaimana kelanjutan kisah dan nasib Iron Man selanjutnya? Saksikan terus kelanjutan cerita superhero dengan kostum robotnya yang ikonik ini.
