Berikut ini beberapa Indikasi Hati yang Mati :
1. Berani meninggalkan sholat fardhu ( Tarkush sholah ),
2. Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang melakukan dosa besar (Adzdzanbu tagihan farhi) (QS 7:3),
3. Tidak mau membaca bahkan menjauhi dengan ayat-ayat Alqur’an (Karhul Qur’an),
4. Terus menerus maksiat (Hubbul ma’asyi),
5. Sibuknya hanya menggunjing dan buruk sangka, serta merasa dirinya selalu lebih suci (“As – Sikhru” ),
6. Sangat benci dengan nasehat baik & ulama (“Ghodbul ulamai” ),
7. Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan & akhirat (“Qolbul hajari” ),
8. Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yg penting kaya (“Himmatuhul buthnu” ),
9. Sama sekali masa bodoh keadaan orng lain, saudara bahkan bisa jadi keluarganya sekalipun menderita (“Anaaniyyun” ),
10. Pendendam hebat (“Al intiqoom” ),
11. Sangat pelit (“Albukhlu” ),
12. Cepat marah karena keangkuhan & dengki (“Ghodhbaanun” ).
Hidupkan hati dengan banyak dzikir, banyak baca kisah para shalihin terdahulu, kisah ibadah keshalihan bagaimana Islam diterapkan di zaman kenabian, para shahabat tabi’in, merenung kejadian dalam kehidupan yang merupakan tanda keberadaan Allah SWT yg mutlak berada diatas semuanya, banyak nyebut “Laa ilaaha ilallaah” akrab dengan ilmu, penyampai ilmu Risalah Agama yang mulia ini, perbanyak do’a dekat dengan orang shalih dan lingkungan shalih bukan lingkungan salah, atau lingkungan maksiat, semoga Allah melindungi dan merahmati usaha kita.