Percaya Kepada Fenomena, Apakah Syirik? – Ustadz Adi Hidayat
Pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Pak Ustadz. Saya ingin bertanya, saya sering mendengar bahwa dalam keluarga atau lingkungan kita, ada yang melahirkan dan menikah. Tentu saja, dalam satu keluarga atau lingkungan tersebut, akan ada yang meninggal dunia. Apakah hal ini termasuk dalam bentuk musyrik?
Kehidupan dan Kematian Adalah Takdir Allah
Saya selalu merasa takut dengan hal-hal seperti itu. Bagaimana cara menghilangkan perasaan tersebut? Baik, Assalamualaikum. Kematian bukanlah disebabkan oleh kejadian-kejadian dunia seperti kelahiran, cuaca, atau pekerjaan. Tetapi, kematian adalah ketentuan bagi setiap umat manusia yang beraktivitas dan hidup di dunia ini. Setiap orang memiliki batas waktu hidup yang berbeda, tetapi batas akhirnya adalah ajal.
Dalam Al-Quran, Surah Al-A’raf ayat 34, Allah berfirman, “Dan bagi setiap umat ada batas waktu. Maka apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat mengundurkannya sekejap pun, dan tidak (pula) dapat memajukannya.” Jadi, selama hidup, kita harus berusaha agar hidup kita sukses, bermanfaat, dan penuh berkah.
Pengaruh Sholat dan Al-Qur’an Terhadap Pengetahuan – Ustadz Adi Hidayat
Mengisi Kehidupan dengan Kebaikan dan Kebahagiaan
Kunci mengisi ajal yang ada dalam hidup kita adalah dengan melakukan hal-hal yang mendatangkan kesuksesan, kebahagiaan, dan keberkahan. Setiap langkah yang kita ambil haruslah bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain sepanjang hidup. Selain itu, kita juga harus mencari peluang kebahagiaan sepanjang hidup kita. Semua ini tidak ada hubungannya dengan kelahiran atau hal-hal lainnya.
Misalnya, pada zaman Nabi Muhammad SAW, ketika anak Nabi meninggal dunia, terjadi gerhana di langit. Beberapa orang mengaitkannya dengan meninggalnya anak Nabi tersebut, namun Nabi menjelaskan bahwa gerhana tidak memiliki hubungan dengan kematian seseorang. Gerhana adalah tanda dari Allah yang mengingatkan kita untuk selalu bertaqwa dan tidak khawatir akan kematian yang belum siap.
Oleh karena itu, kita harus memohon kepada Allah agar dijauhkan dari pemahaman-pemahaman yang keliru seperti itu agar tidak mempengaruhi hati kita. Jika pemikiran tersebut masih ada dalam pikiran kita, itu masih merupakan konstruksi pemikiran biasa. Namun, jika pemikiran tersebut sudah masuk ke dalam hati, itu berarti setan sedang memainkannya. Maka, kita harus waspada terhadap faktor-faktor yang dapat mengarahkan kita pada hal-hal yang dilarang, termasuk syirik kecil seperti mengaitkan segala sesuatu dengan faktor-faktor lain selain Allah.
Doa dan Waspada dari Pengaruh Setan
Doa yang bisa kita panjatkan adalah, “Allahumma ya muqallibal qulub, thabbit qalbi ‘ala dinik.” Setelah itu, kita harus melupakan pemikiran tersebut, karena jika tidak, setan akan ikut bermain. Setan adalah makhluk yang paling pokok, ada 9 jenis setan, sedangkan malaikat yang pokok ada 10 jenis. Setan disebutkan 88 kali dalam Al-Quran, sedangkan malaikat juga disebutkan 88 kali. Setan juga ada di masjid, jadi jangan mengira tidak ada setannya di masjid. Ketika kita salat dan mulai dengan takbir, setan akan mengganggu kita. Maka dari itu, fokuslah dalam salat.
Namun, begitu kita mulai dengan takbir, setan akan berusaha mengingatkan kita tentang berbagai hal yang tidak ingin kita ingat, sehingga kita menjadi tidak khusyu’ dalam salat. Setan juga ada di tempat kerja, pasar, mal, bahkan di rumah. Ada 9 jenis setan, dan kita akan membahasnya lain waktu.
Kesimpulan
Dalam hidup ini, kita harus mengenali peran dan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. Kita tidak boleh mengaitkan segala fenomena di dunia ini dengan kematian atau kehidupan seseorang, karena kematian adalah ketentuan dari Allah dan bukan karena faktor-faktor dunia. Penting bagi kita untuk menjalani hidup dengan bermanfaat, berbahagia, dan penuh berkah, serta menjauhkan pemahaman-pemahaman yang keliru yang dapat mengarahkan kita pada syirik kecil. Doa dan waspada dari pengaruh setan juga menjadi langkah yang penting dalam menjaga hati dan pikiran kita dari pemikiran yang salah. Semoga kita senantiasa mendapatkan petunjuk dari Allah dan hidup dalam keberkahan-Nya. Amin.
Jaga Diri dan Keluargamu dari Api Neraka – Ustadz Adi Hidayat